SBY: Krisis Pangan Masih Mengancam
Selasa, 06 Desember 2011 – 15:00 WIB
JAKARTA—Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, hingga saat ini krisis pangan masih perlu diwaspadai. Terjadinya kekeringan, gagal panen ditambah krisis energi di berbagai negara, menambah ancaman bagi ketahanan pangan. Bukan hanya bagi dunia tapi juga Indonesia. Dengan jumlah penduduk dunia yang mencapai 7 miliar jiwa, diperkirakan pada tahun 2045 mendatang, terjadi lonjakan jumlah penghuni dunia hingga 9 miliar jiwa. Untuk menghidupi angka ini, maka diperkirakan kata SBY, dibutuhkan tambahan produksi pangan sebesar 70 persen dari yang ada saat ini.
Namun masalahnya, di tengah kebutuhan pangan yang meningkat, produksi pangan sering terganggu iklim, pemanasan global dan prediksi lonjakan harga minyak yang terpengaruh krisis ekonomi dan politik. Kondisi politik Iran contohnya, bila negara penghasil minyak tersebut jadi diembargo sekutu AS, maka diprediksi harga minyak bisa menembus USD200 per barel.
‘’Kita di Indonesia harus berbuat sesuatu yang aktif dan nyata. Sudah tahu masalahnya, kalau kita pasif, itu keliru dan merugi,’’ tegas SBY di Istana Negara saat penyerahan penghargaan ketahanan pangan di Istana Negara, Selasa (6/12).
JAKARTA—Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, hingga saat ini krisis pangan masih perlu diwaspadai. Terjadinya kekeringan, gagal panen
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
BERITA LAINNYA
- Humaniora
Gelar Miyagi Business Matching in Indonesia 2024 di Jakarta, Ini Harapan Sekjen Kemnaker
Jumat, 06 September 2024 – 22:23 WIB - Humaniora
Soal Video Bantuan Rp 1,5 Miliar untuk Pekerja Migran Indonesia, BP2MI Tegaskan Itu Hoaks
Jumat, 06 September 2024 – 21:55 WIB - Hukum
Soal Kerugian Negara Rp 300 Triliun di Kasus Korupsi Timah Harus Dikaji Lagi
Jumat, 06 September 2024 – 20:42 WIB - Humaniora
Bea Cukai Malang Musnahkan Ribuan Dokumen yang Telah Berstatus BTD, Ini Tujuannya
Jumat, 06 September 2024 – 20:21 WIB
BERITA TERPOPULER
- Moto GP
Luar Biasa! Pecco Pimpin Top 10 Practice MotoGP San Marino
Jumat, 06 September 2024 – 21:27 WIB - Hukum
Dewas KPK Putuskan Nurul Ghufron Langgar Kode Etik Karena Cawe-cawe soal Mutasi ASN
Jumat, 06 September 2024 – 18:30 WIB - Hukum
Densus Tangkap 7 Terduga Provakator Terkait Kedatangan Paus, Ada Narasi Terorisme
Jumat, 06 September 2024 – 18:35 WIB - Bali Terkini
Bali Subway Dibangun 4 Fase di Bawah Tanah Sedalam 30 Meter, Sebegini Tarifnya
Jumat, 06 September 2024 – 19:23 WIB - Hukum
Soal Kerugian Negara Rp 300 Triliun di Kasus Korupsi Timah Harus Dikaji Lagi
Jumat, 06 September 2024 – 20:42 WIB