SBY Resmikan Firing PLTU Embalut
Minggu, 06 Juli 2008 – 08:26 WIB
Ia juga berharap proyek PLTU yang sudah ditunggu masyarakat Kaltim ini terus ditambah. "Insya Allah bisa lebih besar lagi, sehingga Kaltim tertolong. Kalau PLN dan non PLN di seluruh Indonseai bangkit, kekurangan pasti bisa ditutupi. Tapi selama ini, semua mengeluh, kurang, kurang, dan kurang, tapi tak mau berusaha," kritiknya.
Soal meroketnya harga BBM, SBY juga menyampaikan beberapa hari ini rajin mengikuti perkembangan situasi dunia. "Tak pernah dalam sejarah dunia, termasuk Indonesia, harga minyak mencapai 100 hingga 120 dolar per barel," ujarnya.
Indonesia, kata dia, terpaksa ikut menaikkan sejumlah harga BBM agar ekonomi tidak ambruk. "Tapi tampaknya harga masih naik dan hari ke hari tembus 145 dolar per barel. Dengan kenaikan harga itu, pemerintah memutar otak, cari akal, dan ikhtiar bagaimana mengatasi dan selamatkan ekonomi," ujarnya.
Pemerintah berupaya mengatur APBN dan melakukan langkah agar tidak terima beban berlebih. Kalau harga minyak mentah tembus 140 dolar per barel, subsidi BBM bisa mencapai Rp 204,9 triliun. Atau seperlima lebih dana APBN.
"Kalau harga sampai 150 dolar per barel, maka subsidi yang diarahkan untuk menutup APBN yang tekor hingga Rp 320 triliun, itu sepertiga APBN kita. Hampir sama dengan jumlah pengeluaan lembaga pemerintah dan negara," bebernya.
Sementara subsidi untuk listrik, jika harga BBM 140 dolar per barel yakni Rp 80 triliun. "Kalau minyak mentah 160 dolar, subsidi listrik Rp 254 triliun," sebutnya.