Schneider Electric Hadirkan Revolusi Edge Computing di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - PT Schneider Electric Indonesia (SEI) menghadirkan solusi produk APC™ Smart-UPS Ultra, Uninterruptible Power Supply (UPS) fase tunggal 2.2 kW, 3kW dan 5kW untuk beragam bisnis dengan konektivitas jaringan, yang bertumpu ke data center dalam skema edge computing (komputasi tepi).
Edge computing atau komputasi tepi adalah sistem komputasi yang dilakukan pada atau di dekat sumber data dengan mempercepat proses pengolahan dan pengiriman data dari perangkat internet of things (IoT).
Dirancang untuk memberikan lebih banyak daya, fleksibilitas, dan pemantauan cerdas dalam jejak terkecil, APC™ Smart-UPS Ultra memungkinkan profesional TI dan penyedia solusi untuk mengatasi banyak tantangan yang ditemui di lapangan dengan pendistribusian infrastruktur TI yang sesuai di lingkungan edge computing (komputasi tepi) terdistribusi dan edge (titik tepi lalu lintas masuk dan keluar jaringan).
Sementara itu, percepatan transformasi digital dan perkembangan aplikasi pintar secara pesat telah mendorong peningkatan kebutuhan sumber daya komputasi, jaringan, dan data storage.
Pihak pengelola harus melakukan berbagai upaya penyesuaian, termasuk memperpendek jarak integrasi sumber daya tersebut agar proses bisnis dapat berjalan dengan mengandalkan konektivitas jaringan agar proses komputasi tepi dapat berjalan dengan baik dan tanpa terputus (seamless).
“Solusi Smart-UPS Ultra APC dari Schneider Electric hadir memberikan perlindungan kebutuhan daya tanpa putus untuk operasi bisnis yang dapat diandalkan sepanjang waktu,” ujar Yana Achmad Haikal, Data Center Business Vice President Schneider Electric IT Indonesia.
"Pengenalan dua produk terbaru dari Schneider Electric untuk mendukung ekosistem komputasi tepi menunjukkan komitmen kami untuk mendorong ketahanan dan keberlanjutan usaha di pasar Indonesia,” imbuh Yana.
Menurut International Data Corporation (IDC), pasar komputasi tepi global mengalami pertumbuhan sebesar 12,5% per tahun yang diperkirakan mencapai USD 250,6 miliar pada 2024.