SD Ini Tidak Punya Guru, Diajar Relawan Tamatan SMP
"Para guru yang bertugas di daerah itu tidak betah, karena Dusun Cemeti berada di tepi pantai dan daerah terpencil, terisolasi serta hanya dapat ditempuh melalui jalur sungai dengan memakan waktu empat jam dari Samuda," kata ketua Komisi II DPRD Kotim ini.
Politisi Partai Golkar ini juga mengatakan, saat ini SD tersebut memiliki 15 murid. Mereka adalah anak para nelayan setempat. Diharapkan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melalui Dinas Pendidikan agar menugaskan guru untuk mengajar di sekolah tersebut.
"Kami meminta pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan agar menugaskan guru di dusun tersebut. Karena anak nelayan di daerah itu juga sangat membutuhkan pendidikan yang layak," harapnya.
BACA JUGA: Pengumuman SNMPTN 2019 Dipercepat: 380 Ribuan Siswa Gagal
Rudi menambahkan, Dusun Cemeti itu selain terisolasi, juga belum dijangkau jaringan telekomunikasi, serta tidak ada penerangan listrik dan hanya dihuni 27 kepala keluarga (KK). Semuanya berprofesi sebagai nelayan.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur Suparmadi membenarkan SD di Dusun Cemeti itu tidak ada guru. Itu merupakan sekolah kunjung dari sekolah di Desa Satiruk. Untuk pengawasannya berada di bawah sekolah Desa Satiruk.
"Dulunya memang ada guru yang kami tugaskan di sekolah itu. Tetapi guru tersebut tidak betah lalu minta pindah. Saat ini kami sedang mencari penggantinya, dan belum ada yang mau ditugaskan di sana. Kalau ada yang bersedia ditugaskan di sana akan kami angkat sebagai guru honor langsung," ujarnya. (bah/ens)