SDA Sayangkan Muhammadiyah Absen di Sidang Isbat
jpnn.com - JAKARTA - Muhammadiyah tidak mengutus perwakilannya dalam sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1434 H. Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) pun menyesalkan absennya ormas Islam yang didirikan KH Ahmad Dahlan tersebut.
"Sayang sekali Muhammadiyah tidak bisa hadir sehingga kita tidak bisa mendengarkan pandangan mereka.
Datang aja gak mau ya biarlah masyarakat yang menilai," kata Suryadharma di kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, Rabu (7/8).
Sidang dihadiri oleh 34 ormas Islam. Muhammadiyah menjadi satu-satunya ormas yang tidak menghadiri sidang. Ormas Islam yang hadir antara lain PBNU, Dewan Masjid Indonesia, Persis Jakarta, Jamiyatul Al Washilyah, Syarikat Islam, LDII, Dewan Pakar Pusat ICMI, dan Ikatan Da'I Indonesia.
Penentuan 1 Syawal dilakukan berdasarkan metode rukyat atau pengamatan menggunakan alat berupa teropong untuk melihat keberadaan bulan. Kemenag mengajak masyarakat melakukan rukyat di 60 lokasi, mulai dari Sabang hingga Merauke.
Suryadharma mengakui ada beberapa metodologi untuk menentukan waktu 1 Syawal yang juga hari raya Idul Fitri. Perbedaan metode tersebut seringkali membuat hasil yang berbeda.
Meski begitu, masyarakat diharapkan tetap mengikuti hasil sidang isbat yang ditetapkan pemerintah.
"Manakala hasil beda, ketika pemerintah tetapkan kapan 1 Syawal, maka diharapkan perbedaan menyatu ke dalam urusan yang telah ditetapkan pemerintah," ucap Suryadharma.
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin memutuskan sejak awal tidak akan mengirimkan wakilnya di sidang isbat. Din tidak ingin kehadiran Muhammadiya hanya dijadikan pemanis dan akan dipolitisasi.