SDM & Teknologi jadi Kunci Pembangunan Pertanian yang Berorientasi Kesejahteraan
Adapun kunci dari peningkatan kesejahteraan petani adalah memperkuat hilirisasi pertanian dan mengembangkan pertanian modern.
Dijelaskan Dedi, ada beberapa ciri pertanian modern. Di antaranya penggunaan varietas unggul dengan potensi hasil tinggi (High Yiedling Variety), pemanfaatan sarana prasarana pertanian modern (Alsintan), pemanfaatan IOT melalui smart agriculture dan SDM pertanian yang unggul yang mampu menggenjot produktivitas.
"Maka dari itu, pengelola dan penyuluh pendamping di lokasi IPDMIP harus mempunyai semangat untuk meningkatkan kapasitas penguasaan teknologi bagi penyuluh maupun petani. Manfaatkan segala media informasi untuk dapat mempublikasikan keberhasilan kegiatan IPDMIP," jelas dia.
"Saya mengharapkan segenap pengelola dan penyuluh pendamping di lokasi IPDMIP untuk mengembangkan kapasitas usaha poktan dan gapoktan untuk menjadikannya korporasi petani," kata Dedi.
Sementara Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian Imam Mujahidin Fahmid menegaskan bahwa di era 4.0, penguasaan teknologi menjadi hal yang mutlak diperlukan. Tak terkecuali untuk sektor pertanian.
"Tidak ada tawar-menawar lagi, pembangunan pertanian mengarah kepada proses transformasi digital," ujarnya.
Imam memaparkan, dunia pertanian mengalami perubahan yang signifikan seiring dengan kian masifnya penetrasi teknologi dan internet. Terlebih di tengah pandemi sekarang, di mana menjadi tantangn tersendiri untuk memilih metodologi dan strategi baru dalam konteks mengembangkan pertanian.
"Itu yang kemudian melatari lahirnya Aplikasi Cerdas Pertanian. Ini adalah bentuk komitmen kami membangun pertanian berbasis teknologi. Makin memudahkan bagi para penyuluh maupun petani," beber Imam.