Sebagian Besar Warga Australia Lihat atau Alami Homofobia dalam Olahraga
Laki-laki gay lebih cenderung mengalami diskriminasi, dengan 34% laki-laki gay dan 19% lesbian mengatakan mereka telah menjadi korban ‘bullying’ dalam olahraga selama periode tertentu.
"Ini menjadi semacam budaya pria jantan, dan terutama dengan laki-laki gay, berusaha masuk ke komunitas itu akan menjadi tantangan,” ungkap Erik.
Ia menyambung, "Pelatih, guru olahraga benar-benar perlu untuk mengatakan tidak, homofobia tak dapat diterima dan para atlet harus mengatakan 'Saya seorang teman, saya akan mendukungmu'."
Para atlet berpartisipasi dalam festival ‘Mardi Gras’
Penelitian ini bertepatan dengan parade Mardi Gras yang berlangsung akhir pekan ini di Sydney, dengan beberapa aksi terkemuka didedikasikan untuk memerangi homofobia dalam olahraga.
Tiga aksi pertama dalam parade tahun ini berpusat pada keberhasilan atlet gay elit, komitmen organisasi olahraga Australia untuk lingkungan olahraga yang lebih beragam dan inklusif, dan keberhasilan klub ‘Sydney Convicts’, yang tahun lalu memenangi Piala Bingham, piala dunia rugby bagi kaum gay.
Para atlet yang ambil bagian dalam parade ini termasuk atlet Olimpiade, Daniel Kowalski, Jai Wallace dan Matthew Mitcham, pemain ‘Sydney Swans’ yakni Nick Smith, Mike Pike dan Heath Grundy, pemain liga rugby nasional Australia yakni Paul Langmack, pemain kriket nasional Australia Alex Blackwell dan rekan setimnya Ellyse Perry.
"Pertarungan melawan diskriminasi dalam olahraga ini merupakan bagian dari perjuangan hak-hak sipil yang telah dilakukan Mardi Gras Sydney di Australia selama 37 tahun," kata Ignatius Jones, konsultan kreatif senior Mardi Gras.