Sebelum Tsunami Datang, Kepala PPITKON Merasakan Keanehan
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan Olahraga (PPITKON) Kemenpora, Edi Nurinda terkenang detik-detik sebelum diterjang tsunami di pantai Tanjung Lesung, Sabtu (22/12) lalu.
Saat ditemui wartawan, Edi masih terbaring tak berdaya di Rumah Sakit Olahraga Nasonal, Cibubur, Jakarta Timur, Perlahan, dia menceritakan kejadian traumatik tersebut.
Untuk diketahui, Edi kala itu sedang mengadakan gathering bersama para pegawai yang juga mengajak keluarga mereka. Semuanya berjumlah 50 orang.
Edi menuturkan, malam itu sekitar pukul 21.30 dia sedang bersantai di aula pantai usai memberikan pelatihan dan motivasi kepada para pegawainya. Sambil menikmati hiburan malam yang digelar di pinggir pantai, Edi hanyut dalam kedamaian.
Namun, Edi merasakan kejanggalan di tengah keadaan tersebut. "Suasana malam itu nyaman banget, indah, menyenangkan. Tapi saya sempat merasakan keanehan karena tidak ada angin dan lain-lain. Selain itu, suara ombak juga sangat keras," tutur Edi, Kamis (27/12).
Belum sempat berpikir apa yang sedang terjadi, mendadak lampu aula dan bangunan sekitar padam. Kondisi gelap gulita yang mendadak itu diikuti suara teriakan histeris yang bercampur dengan deru air laut yang kian lama kian membesar.
Sejurus kemudian, Edi terbelalak saat melihat ke arah laut. Gelombang air laut yang begitu besar dan cepat langsung menyerbu ke arahnya dan para pegawainya.
"Walaupun malam itu mati lampu tetapi kelihatan sekali (air yang datang, Red). Akhirnya kita semua melarikan diri, tapi tetap kesapu ombak," katanya.