Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
Senin, 23 Desember 2024 – 23:58 WIB
"Saya sempat mau menyerah, 'Mungkin ini kiamat'."
"Saya menggendong bayi saya di atas kepala saat air mulai naik, yang kepikiran hanyalah, 'Ke mana saya bisa membawa anak-anak saya?'"
Saat itu, orang-orang di atas atap mulai berteriak kalau ada perahu yang datang.
Putranya mendobrak pintu atap dan keluar, diikuti dirinya.
Hanya beberapa menit, mereka berhasil diselamatkan.
Suami Fauziah, seorang nelayan yang sedang melaut, namun tidak selamat.
Jasadnya tidak pernah ditemukan.
"Kalau ditanya apa yang tersulit, bukan tsunami-nya. Yang paling sulit adalah gimana kita melanjutkan hidup setelah tsunami," ujarnya.