Sebulan Konsolidasi, KPK Janji Tancap Gas
Target Tuntaskan 36 Kasus, per Hari Gelar 2 Perkarajpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah mulai bangkit dari kekacauan yang timbul akibat polemik kasus dugaan korupsi Komjen Budi Gunawan (BG). Lembaga antirasuah ini mulai tancap gas mengejar target menyelesaikan 36 kasus sebelum tahun berakhir.
Pelaksana tugas (Plt) pimpinan KPK Johan Budi mengatakan, kasus BG sangat menggangu kerja lembaga antirasuah itu. Bahkan, dia menyebut, kinerja KPK sempat stagnan akibat gonjang-ganjing muncul sejak Kalemdikpol itu ditetapkan sebagai tersangka.
"Hiruk-pikuk kemarin membuat kerja KPK stagnan, ada slowdown cukup banyak. Pencegahan berhenti, pemanggilan juga banyak tak datang. Selama dua bulan kegiatan di KPK itu cuma rapat, sambil diskusi tentang siapa lagi yang akan jadi tersangka," tutur Johan saat berkunjung ke kantor redaksi Jawa Pos (Induk JPNN.com) di Gedung Graha Pena, Jakarta, Rabu (1/4). Selain Johan turut pula Plt Ketua KPK Taufiequrachman Ruki, Wakil Ketua, Zulkarnain dan staf Hubungan Masyarakat KPK Ipi Maryati Kuding.
Kondisi ini cukup wajar mengingat pascapenetapan BG sebagai tersangka, KPK tak henti dirundung masalah. Dua pimpinan KPK kala itu, Bambang Widjojanto dan Abraham Samad ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri. Sementara dua pimpinan tersisa beserta sejumlah penyidik dan pegawai struktural juga terancam dipidana.
Di antara semua itu, KPK masih harus menghadapi gugatan praperadilan yang di ajukan BG. "Selama dua bulan kegiatan di KPK itu cuma rapat sambil diskusi, siapa lagi yang jadi tersangka. Proses (pemberantasan korupsi) jadi terhambat lah," kata Johan.
Namun, lanjut Johan, kini kondisi sudah mulai berangsur membaik. Di bawah pimpinan formasi baru, KPK melakukan pembenahan sambil terus berusaha mengejar ketertinggalan. Salah satunya dengan cara melakukan gelar perkara setiap hari.
"Sekarang tiap hari ada gelar perkara, minimal dua. Karena itu kemarin ada beberapa penahanan," papar mantan juru bicara KPK itu.
Hal senada juga disampaikan oleh Plt Ketua KPK Taufiequrachman Ruki. Menurut pensiunan polisi itu, ketika dirinya pertama kali menginjakan kaki di KPK tanggal 21 Februari 2015 silam, kondisi sedang tidak sedap.