Sebut Figur Mahfud Juga Angkat Suara PKB
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah, KH Yusuf Chudlori mengaku sangat gembira melihat hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang menempatkan perolehan suara partainya secara nasional meningkat signifikan dibanding pemilu lima tahun lalu. Menurutnya, lonjakan suara PKB itu merupakan modal penting untuk pemilu presiden (pilpres) Juli nanti.
Yusuf mengatakan, ada beberapa faktor utama yang meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap PKB hingga mampu menempati urutan lima besar peraih suara terbesar di pemilu legislatif. Antara lain karena pengurus dari tingkat pusat hingga daerah yang solid dalam memerjuangkan aspirasi masyarakat, serta langkah PKB memajang sejumlah nama sebagai bakal calon presiden.
Seperti diketahui, nama yang dipajang oleh PKB sebagai bakal capres adalah Rhoma Irama dan Moh Mahfud MD. Menurut Yusuf, sosok Rhoma mampu menjadi magnet dalam kampanye PKB.
"Rhoma Irama selalu mampu menyedot pengunjung kampanye. Dia sangat populer, meski elektabilitasnya rendah," ujarnya dalam pesan elektronik yang diterima, Kamis (10/4).
Sedangkan sosok Mahfud MD juga tak kalah penting dalam mendongkrak elektabilitas PKB. Yusuf menilai kehadiran Mahfud di bursa capres ternyata mendapat sambutan positif. "Bahkan menurut hasil survai SMRC pimpinan Saiful Mujani nama Mahfud menempati ranking pertama sebagai pemimpin yang paling berkualitas," ujar pria yang akrab disapa Gus Yusuf itu.
Ia mengakui, keberadaan Mahfud MD yang tampil sebagai kandidat capres semakin menggairahkan semangat warga nahdliyin untuk kembali membesarkan PKB. "Pak Mahfud telah bergulat membangun sentimen Nahdhiyin untuk kembali ke PKB. Dia masuk ke pesantren-pesantren NU sampai ke desa-desa terpencil untuk meyakinkan bahwa rumah politik warga NU adalah PKB," bebernya,
Tak hanya itu, lanjut Yusuf, figur Mahfud juga dikenal getol membawa semangat pluralisme yang dikampanyekan oleh mendiang Gus Dur, termasuk hingga ke gereja-gereja utama di Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur. “Maka tak berlebihan kiranya kalau kita menganggap Pak Mahfud adalah penerus dan pengobat rindu pada sosok Gus Dur,” ujar penghasuh Ponpes Tegalrejo, Magelang Jawa Tengah itu.(gir/jpnn)