Sedekah Rombongan; Pemburu si Sakit, Miskin, dan Orang-Orang Terabaikan
Info Akurat, Setengah Jam Langsung SikatSenin, 12 Maret 2012 – 00:12 WIB
Hari demi hari, makin banyak yang menitipkan dana untuk disalurkan Saptuari. Tak hanya ke Sayap Ibu, tapi juga ke panti panti lainn. "Saya salut dengan teman-teman yang bersedekah. Mereka begitu percaya," kata alumnus Fakultas Geografi UGM angkatan 1998 ini.
Selama lima bulan, Saptuari hanya ditemani istrinya, Sitaresmi, berkeliling menyalurkan bantuan. "Kami prioritaskan yang kebutuhannya darurat, obat yang tak terbeli, susu yang habis, obat tak tertebus, atau rumah yang mau digusur," ujarnya.
Periode awal dia dan Sita menyalurkan Rp 174,5 juta dana titipan. Dia lantas mengkhususkan rekening untuk sedekah yang dipisah dengan akun pribadi untuk bisnis. "Kami tak pernah mengambil satu rupiah pun uang donatur. Semua biaya operasional, bensin, makan, dan semuanya dari kantong sendiri," katanya.