Sedih, Tak Pernah Ribut tapi Suami Pergi Bawa Anak, Gabung Gafatar?
jpnn.com - CERITA kehilangan anggota keluarga yang pergi dari rumah karena diduga gabung Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), belum juga reda.
Di Aceh Barat, Sariati (39), warga Desa Suak Ribee Kecamatan Johan Pahlawan mengungkap kisah serupa. Dia panik karena suaminya Adrian Anwar (45) dan si anak Zahra Adrian (5) hilang entah ke mana. Dia pun menduga ada Gafatar di balik hal itu dan langsung membuat laporan ke polisi.
Sariati ibu beranak satu, saat dijumpai pada kediamannya Senin (1/2) pagi, mengaku hubungannya dengan sang suami baik-baik saja. ”Selama ini tidak ada cek-cok. Saya masih tanda tanya penyebab suami meninggalkan rumah,” jawabnya.
Namun, Sariati cerita dalam beberapa hari terakhir sebelum pergi, sikap suaminya tergolong lebih banyak diam. Dia pun banyak menyendiri. Adrian memang sudah tak memiliki pekerjaan tetap lagi, sebelumnya dia sempat menjadi loper koran. Namun yang pasti, Adrian adalah kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sariati bilang, suaminya pergi meninggalkan rumah pada Sabtu (30/1) siang. Saat itu, ia pamitan ke istri untuk menjual baju bekas. Anak berusia lima tahun turut diboyong oleh Adrian. ”Tapi tak kunjung pulang-pulang,” jelasnya.
Namun, Sariati mengaku Adrian sempat mengirimkan pesan singkat melalui telepon genggam. Saat itu dibalas sang suami dengan mengatakan posisi mereka sedang menuju Medan. ”Tapi, saat saya telepon lagi, nomor HP itu enggak aktif lagi,” jawabnya.
Ada kekhawatiran Sariati, jika suaminya terjerumus masuk bergabung dalam kelompok organisasi Gafatar, apalagi kondisi kejiwaan Adrian cukup labil dan mudah kalau diiming-imingkan imbalan uang dan sesuatu keuntungan.
Sariati melaporkan hal tersebut kepada pihak Kepolisian Resort (Polres) Aceh Barat dengan harapan memperoleh bantuan dari petugas untuk melacak keberaan posisi suami dan anaknya.