Sejak Juli Lalu, Longsor di Daerah Ini Masih Berlanjut
jpnn.com - JAWA BARAT - Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, longsor yang terjadi di Desa Cimenteng dan Desa Nagrakjaya, Curug Kembar, Sukabumi, Jawa Barat sejak Selasa (19/7) lalu, masih berlangsung hingga saat ini.
"Longsor menyebabkan ratusan bangunan rusak. Warga pun terpaksa mengungsi. Tipe longsoran yang merayap terus terjadi, apalagi ditambah dengan curah hujan yang masih terus turun, menyebabkan longsor makin mengancam masyarakat," ujar Sutopo, Rabu (17/8).
Menurut Sutopo, jumlah keseluruhan bangunan yang terdampak longsor mencapai 429 bangunan. Dengan rincian 174 unit rumah rusak berat, 102 rumah rusak sedang, 56 rumah rusak ringan dan 97 unit rumah terancam.
Selain itu, bangunan fasilitas umum dan sawah juga mengalami kerusakan. Meliputi empat gedung majelis taklim rusak, empat mushola rusak, satu bangunan pesantren rusak, satu bangunan SD rusak berat.
Kemudian satu bangunan kantor desa rusak berat, satu Puskesmas pembantu rusak berat, satu bangunan Posyandu rusak berat, dan sepuluh hektar sawah rusak dan gagal panen.
"Sebanyak 386 KK atau 1.139 jiwa terdampak langsung longsor. Jumlah pengungsi tidak tetap, tergantung pada cuaca. Saat hujan atau malam pengungsi mencapai 300-350 jiwa, namun saat cuaca terang hanya berkisar 100-150 jiwa," tutur Sutopo.
Jumlah pengungsi kata Sutopo di Pos I Kampung Babakan Desa Nagrakjaya mencapai 300 jiwa. Namun pengungsi datang ke pos pada malam hari saja.
Kemudian di Pos II Kampung Bojong Sawah terdapat sekitar 10 jiwa pengungsi pada siang hari. Sementara pengungsi laki-laki dewasa tetap bekerja di kebun.