Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sejarawan Mengulas Pernyataan Raja Keraton Agung Sejagat

Kamis, 16 Januari 2020 – 05:01 WIB
Sejarawan Mengulas Pernyataan Raja Keraton Agung Sejagat - JPNN.COM
Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Purworejo, Jateng. Foto: ANTARA/dok. pribadi

Selanjutnya di Jawa Timur muncul Sendok, Darmawangsa dan seterusnya sampai terjadi Kediri kemudian terakhir menjadi Majapahit abad 12-15.

Soekoso menuturkan Majapahit berakhir tahun 1400 saka atau 1478 Masehi.

"Kalau pernyataan Raja Keraton Agung Sejagat berorientasi pada berakhirnya Majapahit bukan 1518 seharusnya 1478 dan ini selisihnya 40 tahun, maka banyak yang tidak logis," katanya.

Kemudian zaman Mataram Islam tahun 1755 diintervensi Belanda dan dipecah menjadi Surakarta dan Yogyakarta.

Ia mengatakan Purworejo ini termasuk wilayah Bagelen di bawah kerajaan Surakarta tetapi praktiknya orang-orang masih setia Yogyakarta.

"Dilihat dari kemasyarakatannya dulu sini masih sepi, artinya belum banyak orang dan sisa kerajaan sama sekali tidak ada," katanya. (antara/jpnn)

Sejarawan Purworejo Soekoso DM membeber sejumlah kejanggalan pernyataan Raja Keraton Agung Sejagat.

Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close