Sekjen PDIP Kunjungi Pameran Benda Pusaka, Ini Pesannya
jpnn.com, CIREBON - Safari Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto di wilayah Cirebon dan Kuningan, Jawa Barat dalam rangka konsolidasi partainya jelang Pilkada Serentak 2018 tak melulu untuk urusan politik. Sebab, Hasto juga menyempatkan diri untuk melakukan hal-hal yang bersifat budaya.
Misalnya, Sabtu (16/9) malam, Hasto menyempatkan diri mengunjungi Pameran Benda Pusaka di Museum Pusaka Keraton Kasepuhan, Cirebon. Di luar kesibukan berpolitik, Hasto saat ini dipercaya sebagai sekretaris jenderal Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara (Senapati Nusantara).
Saat mengunjungi pameran benda pusaka di Museum Pusaka Keraton Kasepuhan, Hasto menyambangi satu per satu stan pameran. Berbagai benda pusaka dari wilayah Jawa, Bali, Kalimantan dan daerah lain di Indonesia dipajang dalam pameran itu.
Menurut Hasto, benda-benda pusaka bukan sekadar sesuatu yang bisa dibanggakan atau dipamerkan. Dia bahkan mengharapkan pameran benda-benda pusaka khas nusantara bisa menggelorakan jiwa dan semangat sebagai bangsa yang kaya dengan budaya.
“Ini bukan sekadar tosan aji yang dipamerkan, tetapi ini upaya melestarikan nilai-nilai kehidupan umat manusia. Dari sinilah kita meyakini bahwa Indonesia adalah bangsa besar dengan warisan peradaban yang seharusnya membuat kita berani tampil dengan percaya diri,” katanya.
Seperti diketahui, Pameran Benda Pusaka itu merupakan bagian dari rangkaian Festival Keraton Nusantara (FKN) 2017. Acara yang berlangsung pada 15-20 September itu diikuti 50 keraton se-Indonesia dan 100 peninjau dari 150 keraton. Adapun Keraton Kasepuhan Cirebon menjadi tuan rumah.
Hasto mengungkapkan, melalui benda-benda pusaka maka masyarakat bisa memahami budaya suatu daerah. Politikus asal Yogyakarta itu lantas mencontohkan keris yang populer sejak zaman Majapahit.
Menurutnya, keris menunjukkan kekhasan daerah yang bisa dilihat dari penampilan, fungsi dan teknik pembuatannya. Selain itu, katanya, berbicara soal pusaka tidak lepas dari falsafah kehidupan dan komitmen membentengi nusantara.