Sekolah di Bali Siap PTM, Tunggu Instruksi Kepala Daerah
jpnn.com, JAKARTA - Jumlah kasus Covid-19 yang belum melandai ikut memengaruhi kebijakan pemerintah daerah di sektor pendidikan. Sekolah-sekolah yang berada di zona orange dan merah terpaksa harus menunda pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Kepala SD Negeri 2 Angkah, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, I Nyoman Suriadnyana mengungkapkan, sejatinya pihaknya sudah siap melaksanakan PTM terbatas.
Semua sarana prasarana untuk PTM sudah disiapkan sejak semester ganjil tahun ajaran 2020/2021. Sebanyak delapan gurunya juga telah divaksinasi dua kali.
Begitu juga uji coba PTM terbatas, sudah dilakukan pada Maret sampai April 2021. Namun, kata Suriadnyana, uji coba terpaksa dihentikan karena melihat perkembangan kasus Covid-19 yang mengkhawatirkan.
"Pak Bupati dan kepala Dinas Pendidikan tidak berani melakukan PTM karena khawatir dengan keselamatan warga sekolah. Makanya sejak Mei sampai sekarang kami masih belajar daring," terang Suriadnyana kepada JPNN.com, Selasa (27/7).
Dia menjelaskan, sejak ada SKB 4 Menteri yang membolehkan adanya PTM terbatas membuat orang tua murid dan guru makin antusias. Itu sebabnya, Suriadnyana langsung mengisi daftar isian sebagai syarat PTM.
Jika nanti izin dari Disdik sudah turun, lanjutnya, dia sudah membuat skema PTM. Dengan jumlah siswa 49 orang, Suriadnyana berencana melakukan PTM terbatas setiap hari dengan waktu belajar tiga jam tanpa istirahat. Ini seperti yang dilakukannya pada uji coba Maret sampai April yang berjalan sukses.
"Kalau lihat jumlah siswa kami satu kelasnya sangat memungkinkan untuk PTM tetapi kami tetap menunggu izin kepala daerah," ujarnya.