Sekolah Partai PDIP Gembleng Gibran Cs Jadi Pemimpin Visioner
jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan akan menggelar Sekolah Partai untuk para kadernya dan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah nonpartai yang akan bertarung di Pilkada Serentak 2020. PDI Perjuangan memandang Sekolah Partai merupakan tradisi kaderisasi dalam menciptakan pemimpin yang Pancasilais dan patriotis.
"Sekolah Partai Angkatan I akan diadakan pada Jumat besok, pukul 14.00 WIB. Nantinya acara ini akan dibuka langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan yang diterima, Kamis (20/8).
Nantinya, calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan sejumlah calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang didukung PDIP akan mengikuti Sekolah Partai tersebut.
Hasto mengatakan, sekolah ini nerupakan tradisi dan jalan ideologi partai agar lahir pemimpin yang visioner, dan mengakar pada kehendak rakyat. "Sekolah partai ini tidak hanya sebagai sarana hadirnya pemimpin daerah yang ideologis, namun juga memerkuat tradisi intelektual partai," tambah Hasto.
Dalam Sekolah Partai, Hasto mengatakan, pihaknya memiliki konten materi pendidikan yang menjadikan Pancasila sebagai dasar kebijakan, perilaku, budaya, dan sekaligus nilai kepemimpinan yang membawa kemajuan dalam seluruh aspek kehidupan.
"Peningkatan kualitas kepemimpinan para calon kepala dan calon wakil kepala daerah partai ditempatkan sebagai bentuk tanggung jawab partai terhadap rakyat dan terhadap masa depan bangsa. Kalau yang lain baru sibuk manuver politik dengan alasan menyelamatkan Indonesia, PDI Perjuangan sudah mengambil langkah nyata. Melalui partai, Indonesia yang lebih maju dan berkeadaban terus diperjuangkan," ujar Hasto.
Sementara itu, Ketua DPP Bidang Kaderisasi dan Ideologi PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menerangkan bahwa Sekolah Partai Calon Kepala Daerah dimasa pandemi covid 19 dilaksanakan secara daring dan dibagi dalam tiga gelombang.
Gelombang pertama akan akan diadakan selama lima hari yang diikuti oleh 129 calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dengan tetap memperhatikan pembagian waktu Indonesia bagian Timur, Tengah dan Barat.