Sekpri Luthfi Dicecar soal Rumah Rp 6 Miliar
jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris pribadi Luthfi Hasan Ishaaq, Ahmad Zaky mengaku membiarkan keluarga mantan Presiden PKS itu tinggal di rumahnya seharga Rp 6 miliar di Jalan Samali, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Zaky mengaku memberikan tempat itu sebagai persinggahan secara cuma-cuma karena Luthfi adalah guru ngajinya.
"Saya beli dengan bayar cash bertahap, pinjam uang dari teman. Pak Luthfi dan keluarga bisa tinggal di situ. Karena dia guru ngaji saya, jadi saya persilakan tinggal di situ," kata Zaky saat bersaksi dalam sidang lanjutan terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (7/10) malam.
Pernyataan Zaky ini mengundang tanda tanya dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) Muhibuddin. Pasalnya, rumah itu dibeli Zaky secara kredit. Zaky sebagai Sekpri Luthfi, setiap bulan mengaku mendapat gaji total Rp 7,5 juta dari DPP PKS.
Setelah membeli rumah itu, Zaky pun merehabnya. Jaksa mencurigai alasan Zaky dengan mudah memberi kesempatan Luthfi menempati rumah mewah itu setelah ia bersusah payah berhutang untuk membelinya.
"Uang itu anda pinjam dari kawan anda. Setelah kredit rumah, kenapa malah diberikan untuk ditinggal oleh Luthfi?" kata Jaksa Muhibuddin.
Kecurigaan jaksa ini juga disampaikan pada majelis hakim. Namun, majelis menyatakan bahwa nantinya penelusuran dari tindak pidana pencucian uang Luthfi nanti akan dilakukan melalui pembuktian terbalik.
Namun, Zaky kembali menegaskan bahwa ia membeli rumah itu atas namanya sendiri dengan meminjam uang pada teman-temannya. Ia menampik rumah itu milik Luthfi.
"Saya berikan karena beliau guru ngaji saya. Itu saya kredit atas nama saya sendiri," tegas Zaky kembali tanpa menyebut nama orang yang meminjamkannya duit sebanyak itu.