Selama Ditahan, Nenek Asyani Selalu Kangen Cucu
jpnn.com - SITUBONDO - Selama ditahan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Situbondo, Nenek Asyani selalu ingat kepada keluarga. Salah satu yang dirindukan adalah cucu-cucunya yang masih kecil.
Asyani memiliki empat anak kandung. Yakni, Muaris, 45, yang tinggal di Dusun Karan, Desa Jatibanteng; Linda, 32, yang tinggal tidak jauh dari rumah Asyani; Su’eb, 26, yang tinggal di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki; serta si bungsu Mistiana, 22, yang beralamat di Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur.
Seluruh anak Asyani tersebut sudah berkeluarga. Masing-masing memiliki satu anak. ’’Semua anak ibu punya anak satu-satu. Jadi, karena cucunya sering main ke rumah, sewaktu di rutan, yang paling diingat ibu adalah cucunya,’’ kata Sueb, anak ketiga Asyani.
Menurut dia, setelah keluar dari Rutan Situbondo, yang pertama ditanyakan Asyani adalah cucunya. ’’Pertama tanya cucunya, baru salaman dengan keluarga dan orang-orang,’’ imbuhnya.
Sementara itu, beberapa jam setelah penahanan Asyani ditangguhkan, penahanan tiga terdakwa lain, yakni Ruslan, Abdus Salam, dan Sucipto, yang terlibat dalam dugaan kasus pencurian jati itu juga tangguhkan.
Salah satu terdakwa, yaitu Ruslan, membawa cerita dari dalam rutan. Dia mengungkapkan, sejak menghuni Rutan Situbondo, Asyani diperlakukan dengan baik oleh petugas dan penghuni rutan yang lain.
’’Alhamdulillah, banyak yang memperhatikan. Kadang ada yang membelikan makanan mertua saya,’’ terang Ruslan yang merupakan menantu Asyani.
’’Makan mertua saya dijamin. Pelayanannya bagus. Sehari ibu makan tiga kali di rutan,’’ kata suami Mistiana tersebut.