Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Selamat Pagi, Bos IMF Sebut Dunia Sudah Memasuki Resesi

Sabtu, 28 Maret 2020 – 06:59 WIB
Selamat Pagi, Bos IMF Sebut Dunia Sudah Memasuki Resesi - JPNN.COM
Logo Dana Moneter Internasional (IMF) tampak di kantor pusatnya di Washington. Foto: Reuters

jpnn.com, WASHINGTON - Ketua IMF Kristalina Georgieva mengatakan bahwa ekonomi dunia kini telah mengalami resesi. Pandemi virus corona yang telah menghentikan hampir semua sektor perekonomian jadi penyebanya.

"Sudah jelas bahwa kita telah memasuki sebuah resesi," ujar dia dalam pernyataan pers, Jumat (27/3). Dia menambahkan bahwa resesi kali ini bakal lebih buruk dari krisis finansial 2009.

Akibat terhentinya ekonomi dunia, lanjut dia, IMF memperkirakan diperlukan USD 2,5 triliun untuk memenuhi kebutuhan finansial pasar negara berkembanng. "Itu estimasi minimal," tambah dia.

Georgieva mengatakan, pemerintah negara-negara berkembang dapat menutupi sendiri sebagian besar kebutuhan itu. Namun, mereka tidak punya sumber daya yang cukup untuk memenuhi semuanya.

Terbukti, lebih dari 80 negara yang sebagian besar berpenghasilan rendah, baru-baru ini mengajukan permohonan bantuan darurat dari IMF. Georgieva pun memastikan bahwa lembaga yang dipimpinnya sudah bertekad untuk meningkatkan respons.

"Untuk melakukan lebih banyak, melakukannya dengan lebih baik, melakukannya lebih cepat dari yang pernah ada sebelumnya," ucap dia.

Geogieva juga menyambut baik langkah Senat Amerika Serikat menyetujui paket penyelamatan ekonomi senilai USD 2,2 triliun. Menurutnya, paket tersebut sangat dibutuhkan untuk melindungi ekonomi terbesar dunia dari krisis.

Tentu saja, dia juga mengapresiasi karena paket kebijakan ekonomi tersebut akan mempercepat kontribusi AS untuk kas IMF sebesar USD 78 miliar. (AFP/dil/jpnn)

Ketua IMF Kristalina Georgieva mengatakan bahwa ekonomi dunia kini telah memasuki resesi. Pandemi virus corona yang telah menghentikan hampir semua sektor perekonomian jadi penyebanya

Sumber AFP

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News