Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Selepas Diarak, Ogoh-Ogoh Dibakar

Senin, 31 Maret 2014 – 12:46 WIB
Selepas Diarak, Ogoh-Ogoh Dibakar - JPNN.COM

jpnn.com - UMAT Hindu di Samarinda Kalimantan Timur mengikuti upacara Bhuta Yadnya atau Tawur Kesanga, sebagai prosesi menyeimbangkan diri dan alam di Pura Jagat Hita Karana Jalan Sentosa, kemarin (30/3)

Pada persiapan prosesi Tawur Kesanga itu terlihat seorang Pinandite --tokoh agama Hindu-- melakukan ritual pengantar menuju Pecaruan sebagai persiapan sebelum melaksanakan Tawur Kesanga.

Umat Hindu menggelar upacara Bhuta Yadnya bertujuan membayar atau mengembalikan agar tercipta hubungan yang harmonis antara manusia dan lingkungannya, jangan hanya pandai mengambil dan memanfaatkan alam.

"Umat Hindu tidak hanya memperlakukan alam secara bersahabat, tetapi juga wajib memelihara dan mengelolanya," ungkap Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Samarinda, I Made Subamia.

Sebelum Tawur Kesanga dilaksanakan, kata Made Subamia, digelar berbagai persiapan yakni melakukan pembersihan diri dan lingkungan untuk mengusir kejahatan agar prosesi upacara bisa dilakukan secara khidmat dan tenteram.

"Pinandite akan melakukan persiapan melalui pembersihan diri dan lingkungan agar upacara bisa berjalan lancar," katanya.

"Pada hakekatnya, Hari Raya Nyepi merupakan tradisi keagamaan yang mengandung nilai-nilai luhur untuk meningkatkan Sradha (iman) dan Bhakti kepada Tuhan, dan bukan hanya kegiatan rutin tetapi sebagai perwujudan Yadnya atau pengorbanan suci yang tulus dan ikhlas sebagai bakti kepada Tuhan," ulas dia.
Puncak Tawur Kesanga, lanjut Subamia, yakni mengarak ogoh-ogoh, mulai dari Pura Jagat Hita Karana menyusuri Jalan Sentosa, Ahmad Yani, Mayjen Sutoyo hingga kembali ke Pura.
“Akan dilakukan dengan mengarak ogoh-ogoh secara spektakuler,” ucapnya. “Ogoh-ogoh itu kami lambangkan manusia besar yang disimbolkan sebagai roh jahat yang pada upacara ini dinetralisasi menjadi kekuatan baik," sambung dia.

Lanjut dia, ogoh-ogoh diusung dan diarak beramai-ramai oleh warga dengan membawa obor diiringi tetabuhan. “Tawur Kesanga dilakukan mulai petang pukul 18.00 hingga pukul 24.00 ,” ujarnya. “Setelah selesai, ogoh-ogoh tersebut dibakar.

UMAT Hindu di Samarinda Kalimantan Timur mengikuti upacara Bhuta Yadnya atau Tawur Kesanga, sebagai prosesi menyeimbangkan diri dan alam di Pura

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News