Semakin Anjing Merasakan Sakit saat Dibunuh, Dagingnya Semakin Nikmat?
DAVINA Veronica merupakan salah satu artis pencinta hewan, khususnya anjing. Membentuk Garda Satwa Indonesia, Davina berjuang untuk ”kemerdekaan” anjing. Dia pun bersuara keras tentang rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengatur peredaran daging anjing.
-------------
ACHMAD SUKARNO HAMID, Jakarta
------------
Davina pun menangis saat mengetahui rencana Pemprov DKI Jakarta yang seakan ”melegalisasi” anjing sebagai menu santapan manusia.
Bintang film Rumah Maida ini tidak percaya dan kaget dengan adanya rencana kebijakan pemerintah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengatur peredaran daging anjing.
”Ini bukan hanya isu kesehatan namun apa yg terjadi pada anjing di luar batas kemanusiaan,” ujarnya saat ditemui di kawasan Proklamasi, Jakarta, Rabu (30/9). Dengan adanya rencana itu, Davina menilai secara otomatis, daging anjing dilegalkan untuk dikonsumsi sebagai salah satu bahan makanan. Ia pun akhirnya mengambil sikap.
”Tidak ada pernyataan beliau melarang untuk tidak memakan daging anjing. Kami mau menegaskan dan berharap kepada Bapak Gubernur Ahok untuk bisa mengeluarkan larangan konsumsi dan perdagangan daging anjing,” katanya.
Untuk terus mengajak masyarakat aware agar tidak menjadikan anjing sebagai konsumsi, beragam kegiatan dilakukan perempuan kelahiran Jakarta, 20 Oktober 1978 untuk menjadikan hewan anjing sebagai hewan peliharaan bukan diburu dan dinikmati dagingnya.
”Kami di sini masyarakat kecil dan berharap pada otoritas yang punya kuasa membantu apa yang kami lakukan,” harap wanita berdarah Tionghoa itu.
Davina menambahkan, anjing bukan kategori hewan untuk dikomsumsi, melainkan hewan peliharaan. Karenanya sangat salah jika dijadikan buruan.
”Mereka punya kepercayaan, semakin anjing merasakan sakit saat dibunuh, dagingnya semakin nikmat," ungkapnya. Karena itu Davina berharap, Gubernur Ahok berpikir ulang mengenai keinginannya mengatur peredaran daging anjing.