Semakin Kurang Diminati, Unmul Harus Cari Inovasi
jpnn.com - SAMARINDA - Tak mengejutkan peminat Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda, berkurang seiring penurunan pendaftar di jalur undangan atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Sebagian program studi di perguruan tinggi ini disebut sudah jenuh. Pasar pun beralih ke program studi yang lebih prospek seperti tersedia di Institut Teknologi Kalimantan (ITK) atau kampus lain di Pulau Jawa.
Pengamat Pendidikan Kaltim Nanang Ridjono menilai, penurunan peminat Unmul kemungkinan besar berlaku karena kejenuhan terhadap program studi yang tersedia di perguruan tinggi negeri satu-satunya di Kaltim. Lulusan Unmul seakan jenuh karena prospek di pasar kurang. Begitu lulus belum tentu dapat pekerjaan. Dapat pun mesti menunggu lama.
“Orang sekarang pragmatis. Jadi, lebih melihat program studi,” ucap Konsultan Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim ini.
Berbeda dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Fakultas ini sudah jelas begitu lulus mahasiswa menjadi guru. Sementara fakultas lain tak demikian.
Sementara di sisi lain, faktor akreditasi program studi juga jadi faktor penting. Jika akreditasi C, calon mahasiswa pasti pikir panjang. Sebab, perusahaan kini banyak menerapkan standar akreditasi pendidikan calon pekerja. Pun demikian di pemerintahan yang akreditasi minimal B.
“S-2 pun ada perguruan tinggi yang tak mau terima dari akreditasi C walau sama-sama negeri,” terang Nanang.
Ini ditunjukkan pula oleh animo tinggi calon mahasiswa yang ingin berkuliah di ITK. Meski belum punya kampus, perguruan tinggi ini menyediakan program studi yang banyak dilirik lulusan SMA. Prospek lulusan ITK pun diyakini besar. Belum lulus sudah dinanti perusahaan. Hal sama berlaku dalam langkah calon mahasiswa memilih berkuliah di Pulau Jawa.