Semakin Tidak Nyaman Tinggal di Kota
Jumat, 27 Mei 2011 – 09:41 WIB
Selanjutnya kondisi di Surabaya. Tingkat indeks kenyamanan di kota yang dipimpin Walikota Tri Rismaharini ini lebih baik dibanding Jakarta. Yaitu indeks keseluruhannya tercatat 56,38 persen. Artinya, lebih dari separuh responden yang disurvey mengaku nyaman tinggal di Surabaya.
Namun, tandas Bernardus, ada beberapa aspek layanan publik yang harus diperbaiki di Surabaya sehingga indeks kenyamanan warga bisa naik. Diantaranya adalah, tingkat pencemaran lingkungan, kualitas angkutan umum dan jumlah ruang terbuka hijau. Untuk kualitas penataan kota, indeks kenyamanan sudah menyentuh angka 46 persen.
Kota dengan indeks kenyamanan terendah adalah di Medan. Di kota tersebut, 46,92 persen responden mengaku nyaman tinggal di kota. Aspek yang paling besar menyumbang tingkat ketidaknyamanan di kota Medan adalah kualitas penataan kota. Selanjutnya adalah, jumlah ruang terbuka hijau dan tingkat kriminalitas yang dinilai kurang sehingga membuat warga merasa tidak nyaman tinggal di kota.