Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Semarang Darurat Bencana, Tawang Tenggelam

Jumat, 24 Januari 2014 – 00:50 WIB
Semarang Darurat Bencana, Tawang Tenggelam - JPNN.COM
Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang mengakibatkan Stasiun Tawang Semarang terendam banjir. Foto: ADITYO DWI/RADAR SEMARANG/JPNN

"Penetapan status darurat bencana ini diberlakukan mulai kemarin (Rabu,22/1), sampai satu minggu ke depan. Dengan ditetapkan status darurat bencana, diharapkan cuaca buruk segera berubah lebih baik," katanya usai meninjau lokasi banjir.

Hendi, sapaan akrabnya mengatakan pemkot telah menyediakan dapur umum di setiap kelurahan dan kecamatan yang tergenang air untuk membantu para korban banjir. Pihaknya juga telah meminta semua SKPD (satuan kerja perangkat daerah), dibantu relawan, memberikan dan mendistribusikan bantuan. Swasta atau masyarakat yang mau ikut mengurangi beban korban banjir juga dipersilakan ikut memberikan bantuan.

"Bantuan sebaiknya harus berwujud makanan yang siap dimakan, sebab korban banjir kesulitan memasak. Kami minta jumlah korban banjir juga diinvetarisasi, supaya pendistribusian bantuan bisa dilakukan merata," katanya.

Untuk saat ini, lanjut Hendi, konsentrasi penanganan korban banjir lebih pada kesiapan dapur umum. Semua SKPD yang akan turun ke lapangan dibagi menjadi enam zona, untuk menjangkau seluruh korban banjir. Setelah itu akan dilakukan perbaikan infrastruktur seperti jalan yang rusak parah dan saluran-saluran air.

Saat ini, korban banjir juga mulai terserang penyakit gatal-gatal dan flu. Pihaknya telah memerintahkan Dinas Kesehatan Kota (DKK) untuk turun dan memantau semua warga korban banjir. DKK diminta mendirikan posko kesehatan di setiap tempat yang menjadi tempat kumpul para korban banjir.

"Sedang untuk warga korban banjir yang telah mengungsi, kami minta kecamatan atau kelurahan menyediakan tempat mengungsi yang lebih layak dan representatif," tegasnya.

Kepala DKK Widoyono mengatakan, pihaknya siap mendirikan posko kesehatan tersebut segera setelah banjir surut. Ia mengimbau warga korban banjir mewaspadai serangan penyakit leptospirosis atau kencing tikus. Para korban banjir, khususnya anak-anak diharapkan tidak bermain-main di air banjir yang kotor. Karena tingkat kematian akibat serangan penyakit kencing tikus ini cukup tinggi mencapai 20-30.  

"Biasaya anak-anak malah bermain-main di air kotor kalau ada banjir, kalau air kotor tersebut bercampur kencing tikus dan mengenai luka yang ada ditubuhnya, bisa terserang," ujarnya.

SEMARANG - Hujan setiap hari yang mengguyur kota Semarang dan kota-kota di Jawa Tengah sejak Jumat (17/1) pekan lalu  membuat Pantura lumpuh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News