Semen Indonesia Targetkan Produksi 31 Juta Ton
Tahun ini SMGR menargetkan utilisasi pabrik itu bisa mencapai 100 persen seiring dengan keluarnya kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) final tentang penambangan bahan baku semen.
Selama ini produksi semen dari pabrik Rembang masih menggunakan bahan baku dari penambang lokal maupun pabrik di Tuban.
”Komposisinya memang masih banyak dari penambang lokal. Sebab, kalau mendatangkan dari Tuban, biayanya cukup banyak. Sampai saat ini, pabrik semen milik kami yang biaya produksinya paling tinggi memang di Rembang,” papar dia. Sayang, jika mengandalkan pasokan dari penambang lokal, kualitas dan volumenya belum bisa terjaga dengan baik.
Penjualan SMGR tahun lalu ditopang ekspor yang naik sebesar 212,1 persen ke beberapa pasar potensial seperti Australia, Timor Leste, dan Filipina.
Sedangkan penjualan domestik hanya mampu tumbuh 5,5 persen akibat ketatnya persaingan dengan pemain semen asing yang semakin marak di tanah air.
Sepanjang 2017, total penjualan semen di Indonesia tumbuh cukup tinggi, yakni sebesar 7,6 persen, bila dibandingkan dengan 2016.
Total konsumsi semen domestik 2017 mencapai 66,349 juta ton, naik dari 2016 dengan konsumsi 61,639 juta ton. (vir/c11/sof)