Semoga Egy tak seperti Pemain Asia Lainnya di Lechia Gdansk
jpnn.com, JAKARTA - Egy Maulana Vikri bukan orang Asia pertama yang bermain di klub Lechia Gdansk, Polandia. Sebelum dia, ada Daisuke Matsui yang bermain di musim 2013 dan Tsubasa Nishi yang berada di sana pada 2014-2016.
Target Egy selama di Lechia Gdansk adalah menjadikan klub tersebut sebagai batu loncatan, agar bisa dilirik oleh klub-klub di liga top Eropa, termasuk Liga Spanyol yang menjadi impiannya.
Akankah impian Egy bakal terwujud, waktu yang akan membuktikan. Sekadar diketahui, ada catatan kurang bagus pemain Asia selama berada di Lechia Gdansk.
Mitsui misalnya, pemain Timnas Jepang itu hanya bermain sebanyak 16 kali di sana, empat gol berhasil dicetaknya. Namun, nasib Mitsui tak bertahan lama dan akhirnya hijrah ke liga Bulgaria.
Lain lagi dengan Tsubasa, di Lechia Gdansk dia tak bernasib sebaik Mitsui yang pernah diturunkan di beberapa laga. Tsubasa selama dua musim, lebih banyak dipinjamkan.
Sempat diturunkan ke tim reserves, Lechia Gda?sk II, kemudian dipinjamkan ke Widzew Lodz, dan dipinjamkan lagi ke Stomil Olsztyn.
Di klub terakhir inilah, Tsubasa lebih dipercaya karena itu mendapatkan kontrak non-pinjaman selama satu musim dan selama di Stomil dia total turun di 59 laga dengan catatan sembilan gol.
Bagaimana nasib Egy di Lechia Gdansk? Akankah dia mendapatkan kesempatan bermain yang cukup atau malah mengikuti jejak senior Asianya selama di Lechia Gdansk? (dkk/jpnn)