Sempat Ditutup Karena Pendaki Hilang, Semeru Kembali Dibuka
jpnn.com - LUMAJANG – Setelah sempat ditutup dan disterilkan gara-gara ada pendaki yang hilang, jalur pendakian Gunung Semeru dibuka kembali. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) berencana membuka lagi jalur pendakian awal pekan depan.
Sebelumnya, Azis Aminudin, pendaki asal Tegal, Jateng, hilang selama lima hari di Semeru. TNBTS lantas menutup jalur pendakian untuk mencari pendaki tersebut. Sejak 2 Juni lalu, seluruh kawasan pendakian menuju puncak Mahameru ditutup.
Menurut Kepala BB TNBTS Ayu Dewi Utari, sebelum Azis ditemukan, jalur pendakian memang tidak akan dibuka. Setelah pendaki tersebut ditemukan dalam kondisi selamat, tidak ada alasan bagi TNBTS untuk tetap menutup jalur itu. ’’Ya jalur tersebut nanti akan dibuka kembali,’’ katanya Sabtu (7/6).
Ayu menjelaskan, penutupan jalur pendakian sejak 2 Juni itu tidak hanya dimaksudkan untuk melakukan pencarian. Petugas juga memanfaatkan hal tersebut untuk membersihkan kawasan taman nasional agar tumpukan sampah di kawasan pendakian berkurang. Hutan di jalur pendakian juga bisa segar kembali dari jamahan tangan-tangan usil.
Itu sebabnya, tutur dia, meski pendaki yang hilang sudah ditemukan, pihaknya tidak segera membuka jalur pendakian. Saat itu pihaknya masih melakukan sterilisasi lebih dulu. TNBTS mengerahkan sejumlah petugas untuk mensterilkan kawasan pendakian.
Setelah sterilisasi selesai, pihaknya membuka lagi jalur pendakian. Rencananya, jalur pendakian ke puncak Mahameru dibuka kembali awal pekan depan. ’’Kami berencana membuka lagi jalur pendakian mulai 9 Juni,’’ ungkapnya.
Meski begitu, Ayu meminta para pendaki agar tidak berbuat semaunya. Norma-norma dasar pendakian harus dipatuhi. Terutama menjaga kelestarian lingkungan alam. Dia juga berharap, pendaki lebih berhati-hati. Jangan sampai kasus tersesatnya pendaki sebelumnya terulang. ’’Para pendaki setidaknya memperhatikan komunikasi dengan anggota tim pendaki lain,’’ sarannya. (fid/har/JPNN/c23/dwi)