Sempatkan Bersepeda dan Antar Cucu Sekolah Sebelum Dilantik
“Saya ini paling suka traveling dan bersepeda. Enaknya lagi tinggal di kampus, karena saya bisa bersepeda dan bebas macet ala Jakarta,” kata Pak Djo seraya tertawa lepas.
Pak Djo pun mengayuh sepedanya penuh semangat mengelilingi kampus. Sesekali ia menyapa ramah tetangga yang dijumpainya. Pria asli Padang, Sumatera Barat ini menjelaskan bahwa kampus IIPDN yang terletak di kawasan Kemang, Jakarta, memiliki luas areal hampir 11 hektar. Dengan luas tersebut, ia bisa bebas bersepeda setiap pagi.
Setelah puas bersepeda sekitar 30 menit, Pak Djo pun melanjutkan aktifitasnya dengan membaca koran. Katanya, tiada pagi dilaluinya tanpa membaca berita. Hobi membaca lulusan terbaik IIPDN angkatan X ini juga terlihat dari ratusan buku yang tersusun bak pustaka dan memenuhi ruang tamu rumahnya.
Sekitar jam 07.00 Wib, masih dengan berpakaian olahraga, seorang staf dari Kemendagri datang. Ia membawa setumpuk berkas yang harus ditandatangani.“Saya sempatkan kerja dulu ya. Soalnya nanti setelah pelantikan harus langsung ke Riau,” katanya.
Sementara Pak Djo asyik menandatangani berkas, istrinya Yannidiarti terlihat sibuk menyiapkan baju dinas Gubernur yang akan digunakan Pak Djo saat pelantikan. Ibu dua anak ini mengaku siap menemani sang suami bertugas ke Riau.
“Sama dengan Bapak, bagi saya Riau bukan daerah yang asing. Saya sudah berkali-kali ke sana. Kali ini saya akan datang kesana mendampingi Bapak bertugas,” kata Yannidiarti ramah.
Untuk tugas kerja kali ini, Yannidiarti mengaku sudah menyiapkan sekitar tiga koper pakaian.”Tidak banyak yang dibawa, seperlunya saja,” katanya sambil menunjukan tumpukan koper ukuran besar dan sedang yang sudah siap dibawa.
Jam menunjukan pukul 08.15 WIB saat Pak Djo akhirnya siap berkemas. Anak dan menantunya, Shalia Allamah Jaya ditemani suaminya Tataq Indra Wicaksono dan Joy Hidaya Jaya ditemani sang istri, Devoika Mebia Arraya, terlihat sudah hadir bersama. Suasana terkesan santai dan penuh keakraban.