Senang karena Bebas Lebih Awal dan Martabat Meningkat
Kamis, 23 Februari 2012 – 15:36 WIB
Dulu, dia hanya mendapatkan USD 2 (sekitar Rp 18 ribu) per hari sebagai upah memetik kapas dan membersihkan perkebunan. Kini, sebagai kuli Stadion Arena Pantanal, dia mendapat delapan kali lipat atau Rp 144 ribu setiap harinya.
Selain Silva, masih ada 24 budak pekerja lainnya di Arena Pantanal. Bagi perusahaan kontraktor stadion, memperkerjakan budak memang opsi bagus karena tidak membutuhkan biaya besar. "Hidup saya sudah berubah sekarang. Dulu, saya terkadang harus tidur di tanah perkebunan serta sulit mandi dan makan," kata Silva.
"Kini, saya bangga dengan apa yang saya jalani sekarang. Selain mendapat penghasilan lebih baik, saya memiliki kebanggaan terlibat dalam pembanguan stadion Piala Dunia. Suatu hari nanti, saya akan menceritakannya kepada anak-anak saya," sambung pria 44 tahun tersebut. (dns/bas)