Sendu tapi Geram, SBY pun Menjawab...
jpnn.com - jpnn.com -Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono membantah menjadi aktor di balik kasus mantan Ketua KPK, Antasari Azhar. Di kediamannya di kawasan Kuningan, Selasa (14/2) malam, Presiden ke-6 RI itu menggelar jumpa pers.
"Terima kasih buat insan pers yang mau dan berani meliput pernyataan saya. Beberapa waktu belakangan ini, banyak yang tidak berani menerima telepon saya, banyak yang menghindar. Takut disadap, tidak mau ikut-ikutan. Takut susah," kata SBY.
Dalam jumpa pers ini, SBY mengenakan peci hitam dan baju putih. Di belakangnya tampak Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan dan puluhan jajaran pengurus.
SBY menuturkan, dia terpaksa menyampaikan penjelasan karena dia dan keluarganya merasa sudah diserang. "Ada serangan. Dari Antasari, mantan narapidana yang baru saja mendapat grasi dari Presiden Jokowi," katanya.
"Grasi dari Presiden Jokowi kepada Antasari bermuatan politik," imbuhnya.
Dia mengaku sudah memperkirakan Antasari akan mengeluarkan pernyataan yang esensinya menuduh dia menjadi aktor di balik kasus Antasari. "Sudah lama saya memperkirakan hal ini akan terjadi. Sekitar dua bulan yang lalu,"
Meski dengan mimik sendu, SBY dengan nada geram mengatakan serangan dari Antasari adalah fitnah dan pembunuhan karakter.
"Serangan ini dilancarkan satu hari sebelum pencoblosan pilkada. Sulit untuk tidak mengatakan ini adalah pembunuhan karakter. Sepertinya ada misi merusak nama dan keluarga saya. Antasari menuduh saya menjadi inisiator kasusnya. Dengan izin Allah saya katakan itu tidak benar, tanpa dasar," tegas SBY. (adk/jpnn)