Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Seniman TIM Berharap Diajak Membahas Revitalisasi

Selasa, 26 November 2019 – 14:58 WIB
Seniman TIM Berharap Diajak Membahas Revitalisasi - JPNN.COM
Konstruksi pembangunan revitalisasi pusat kesenian TIM tahap 1, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019). Foto: ANTARA/ Livia Kristianti

jpnn.com, JAKARTA - Seniman aktif Taman Ismail Marzuki Radhar Panca Dahana menilai revitalisasi yang dilakukan Pemprov DKI hanya memperhatikan sisi komersial. Hal itu terlihat dari masuknya pembangunan hotel berbintang dalam rencana revitalisasi tersebut.

"Nah ini makanya seperti kami bilang mau revitalisasi apapun boleh saja tapi ajak bicara seniman sebagai stakeholder utama dari TIM itu, mereka yang menggerakkan TIM itu, karya-karya yang membuat reputasi," kata Radhar saat dihubungi, Selasa (26/11).

Radhar juga mengatakan, keputusan Jakpro mendirikan hotel tidak sejalan dengan visi menjadikan TIM sebagai pusat kesenian. "Karena kebudayaan itu bukan cost. Kebudayaan itu investasi. Selama ini pendekatannya kesenian itu seolah- olah buang duit gitu. Itu keliru besar," kata Radhar.

Investasi kebudayaan yang dimaksud Radhar adalah dari segi imateriil. Hal tersebut tidak bisa dibandingkan dengan keuntungan yang nantinya didapatkan dari biaya sewa hotel.

"Ukurannya berbeda, ukurannya bagaimana kita membuat manusia yang berintrgritas. Punya kepribadian, tidak korup, tidak bohong, tidak manipulatif dan lain lain," kata sastrawan itu.

Oleh karena itu seluruh seniman yang aktif di Taman Ismail Marzuki melakukan sebuah pernyataan yang bernama "Pernyataan Cikini" yang isinya menolak Jakpro mengelola TIM dan mendirikan hotel di pusat kesenian itu.

Menurut Radhar yang juga ketua dari para seniman TIM, hingga saat ini dirinya serta seniman lainnya yang menandatangani Pernyataan Cikini tidak pernah diajak untuk berdiskusi oleh Jakpro terkait pembangunan hotel bintang lima bernama Wisma TIM tersebut.

"Jakpro itu hanya ngomong sama beberapa orang yang beberapa orang yang tidak mewakili dan merepresentasi seniman di Jakarta. Mereka merepresentasi kepentingan mereka pribadi ya kan dan mereka sudah kejedot kena PHP," ujar Radhar. (ant/dil/jpnn)

Seniman aktif Taman Ismail Marzuki Radhar Panca Dahana menilai revitalisasi yang dilakukan Pemprov DKI hanya memperhatikan sisi komersial.

Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News