Senjata Kimia Syria Dipindah ke Perbatasan
Rabu, 25 Juli 2012 – 08:49 WIB
Pemerintahan Assad menuduh media salah menangkap pernyataan Makdisi dan menulis keluar dari konteks. Media juga dianggap telah menyimpulkan pernyataan Makdisi itu sebagai deklarasi Damaskus mengenai kepemilikan senjata nontradisional.
"Kemenlu menyatakan bahwa tujuan pernyataan dan konferensi pers itu bukanlah pengakuan atas kepemilikan WMD, tapi lebih kepada respon terhadap sebuah metode kampanye media yang menarget Syria. Saat ini media Barat menyiapkan opini publik bahwa Syria memiliki WMD dan komunitas internasional layak melakukan intervensi militer dengan argumen salah," papar Makdissi, seperti dikutip kantor berita milik pemerintah, Syrian Arab News Agency (SANA), kemarin.
Namun, bantahan itu direspons Israel. Seorang pejabat pertahanan Negeri Zionis tersebut berani memastikan soal kepemilikan senjata kimia dan biologi oleh rezim Assad. "Saat ini rezim Syria memang harus berjuang keras untuk mempertahankan kekuasaan. Namun, semua senjata kimia dan pemusnah masal masih di bawah kontrol penuh rezim Assad," ujar Amos Gilad, pejabat tinggi Kementerian Pertahanan Israel, dalam wawancara dengan radio. "Yang ditakutkan, ketika rezim goyah, kontrol atas senjata-senjata tersebut juga akan ikut goyah," tambahnya.