Senjata Perampok Mirip Senjata GAM
Selasa, 28 September 2010 – 06:57 WIB
"Senjata api jenis Baretta itu biasanya dipakai di Negara Fhilipina dan Thailand. Dan pistol merek browning jenis FN itu adalah buatan Belgia. Senjata itu tidak dipakai oleh Polri dan TNI. Senjata ini biasa digunakan di daerah konflik, bahkan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) juga pernah menggunakannya," jelas Andayono.
Andayono menyebutkan, polisi masih berusaha keras untuk memastikan siapa pemilik atau pemasok senjata ke perampok tersebut. Dugaan sementara polisi, senjata itu didapat perampok secara ilegal yang dipasok dari luar negeri. "Saat ini senjata ilegal mudah masuk ke Indonesia, biasanya senjata dari luar negeri itu bisa masuk dan beredar di Indonesia memalui perairan dan memasuki pulau-pulau kecil yang ada di Indonesia. Ada beribu pulau di Indonesia, sehingga sulit bagi aparat mengawasi," ungkap Kapolda.
Menyinggung tujuh pucuk senjata api (tiga pistol, empat larasa panjang) yang diduga masih ditenteng oleh dua perampok, belum bisa dipastikan. "Perampoknya masih dikejar," ujar mantan Wakapolda Kepulauan Riau ini.
Sementara, di lereng Gunung Singgalang, persisnya di kawasan Nagari Pakan Sinayan, Kecamatan Banuhampu, Agam tim gabungan Polda Sumbar masih terus bersiaga. Sebagiannya terus menyisir kawasan tersebut. Sebelumnya, Sabtu (25/9) di kawasan ini denam perampok berhasil dibekuk, setelah kontak senjata sekitar dua jam. Dari enam perampok itu, empat di antaranya tewas. Saat ini yang masih hidup adalah Ihsan dan Khairil. Ihsan telah diperiksa di Mapolresta Padang, sementara Khairil asal Pekanbaru, Riau, masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara.