Sentimen Rasial Meningkat, WNI di Amerika Serikat Diminta Waspada
jpnn.com, WASHINGTON - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC meminta WNI dan diaspora Indonesia di Charlottesville, Virginia, Amerika Serikat, untuk waspada. Pasalnya, sentimen berbau rasisme yang berkembang di sana dikhawatirkan bisa mengancam keselamatan WNI.
''Kami mengimbau agar mereka waspada, menghindari lokasi kerusuhan, mematuhi arahan pemerintah setempat, dan memperhatikan keselamatan. Kami menyampaikan imbauan melalui SMS dan e-mail blast,'' kata Duta Besar RI di AS Budi Bowoleksono kepada Jawa Pos, Minggu (13/8).
Imbauan ini dikeluarkan KBRI menyusul aksi demonstrasi besar-besaran kalangan supremasi kulit putih yang diwarnai bentrokan dengan massa kelompok antirasisme.
Satu orang tewas dan 19 lainnya mengalami luka-luka setelah pendukung kelompok ekstrem sayap kanan, James Alex Fields Jr menabrakkan mobil Dodge Challenger abu-abu miliknya ke kelompok antirasis
Terkait dengan insiden tersebut, Budi memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban. Dia juga mengabarkan bahwa kondisi Charlottesville mulai tenang dan terkendali.
''Menurut data, ada 3.207 WNI di Virginia. Sekitar 80 orang di antara mereka tinggal di Kota Charlottesville. Tidak ada yang jadi korban,'' terangnya.
Pakar hubungan luar negeri Universitas Padjadjaran Teuku Rezasyah menilai, gerakan white supremacy membuktikan bahwa integrasi sosial merupakan sebuah tantangan yang tiada akhir bagi semua negara di dunia, termasuk AS.
''Kejadian ini juga jadi bukti bahwa supremasi kulit putih, yang biasanya diwakili Ku Klux Klan, ternyata sudah terwakili oleh organisasi tanpa bentuk (OTB) yang sulit terdeteksi oleh pemerintah dan masyarakat,'' ungkap Teuku.