Seperti ini Pencapaian 3 Tahun Sektor Pertanian Era Jokowi JK
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Hari Priyono mengatakan, menjelang akhir tahun ketiga kebijakan pemerintah Jokowi dan JK di bidang pertanian telah memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan produksi yang berdampak bagi kesejahteraan petani.
Padi, jagung dan kedelai adalah tiga komoditas awal yang digenjot peningkatan produksinya sejak awal melalui program Upaya Khusus (upsus) Pajale.
"Secara bertahap, program kebijakan pemerintah di sektor pertanian di era nawacita mulai menunjukan hasil," ujarnya.
Produksi Gabah Kering Giling (GKG) pada 2015 mencapai 75,55 juta ton meningkat 4,66 persen di bandingkan 2014 sebesar 70,85 juta, pada 2016 produksi mencapai 79,1 juta ton, di tahun ini juga tercatat untuk pertama kalinya Indonesia berswasembada beras setelah 32 tahun.
Peningkatan produksi juga terjadi pada komoditi bawang merah dengan capain 1,29 juta ton meningkat sebesar 5,74 persen dibandingkan 2015 yang mencapai 1,22 juta. Sama halnya dengan bawang, untuk komoditi cabai produksi pada 2016 produksi mencapai 78.167 ton, sedangkan kebutuhan 54.346 juta ton.
Produksi jagungpun demikian, naik 4,2 juta ton atau 21,9 persen, peningkatan produksi jagung ini setara Rp 13,2 triliun.
"Dengan demikian Kementerian Pertanian mampu memenuhi ekspektasi target swasembada hanya dalam 2 tahun. Di tahun 2016 pemerintahpun mengambil kebijakan yang berpihak kepada petani dengan tidak mengeluarkan rekomendasi impor, beras, cabai, dan bawang merah," jelasnya.
Terkait adanya polemik impor beras pada 2016, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Agung Hendriadi meluruskan bahwa rekomendasi impor beras adalah rekomendasi yang dikeluarkan pada 2015.