Seperti Inilah Perdebatan Ayah dan Ibu Yana Zein sebelum Pemakaman
Sejak mereka bercerai, Swetlana mengaku bahwa Nurzaman hanya sesekali mengontak Yana.
Bahkan, pria 70 tahun itu bisa dibilang tidak pernah menengok Yana saat sakit, baik di Jakarta maupun saat berobat di Tiongkok. Setelah beberapa saat, pihak Swetlana akhirnya mengalah.
Bagi dia, apa pun prosesi pemakaman putrinya, dia percaya itu yang terbaik. ’’Semua agama itu baik. Saya percaya itu,’’ katanya.
Jenazah Yana pun dikeluarkan dari peti untuk dimandikan dan dikafani. ’’Saya ini ayahnya dan Yana menyandang nama saya. Kalau dia tidak dimakamkan secara Islam, saya yang dosa,’’ jelas Nurzaman yang tinggal di Sumatera tersebut.
Setelah dimandikan dan dikafani, jenazah Yana disalati di Masjid Baiturahman, Cinere.
Setelah jenazah Yana disalatkan, rupanya keluarga menerima kabar bahwa pihak masjid tidak menerima kabar kedatangan jenazah Yana.
Jenazah Yana pun disalati tanpa pimpinan ustaz yang bertugas. ’’Ada miskomunikasi, harusnya di Masjid Jami Persatuan. Sama-sama deket TPU Gandul, makanya kami bingung,’’ ungkap Lingga Suri, sahabat Yana.
Akhirnya, jenazah dipindahkan ke masjid kedua untuk disalati lagi. Lantas, setelah disalati, jenazah dibawa awak media dan kerabat menuju TPU Gandul. Jenazah pun dikebumikan dengan lancar.