Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sepertinya Ada Oknum Pemerintah Terlibat Kasus Beras Maknyuss

Sabtu, 22 Juli 2017 – 23:08 WIB
Sepertinya Ada Oknum Pemerintah Terlibat Kasus Beras Maknyuss - JPNN.COM
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menduga ada oknum di pemerintah yang ikut dalam kongkalikong memoles beras bersubsidi untuk diedarkan menjadi beras premium. Sebab, sangat aneh ketika PT PT Indo Beras Unggul (IBU) bisa punya akses ke beras bersubsidi hingga ribuan ton untuk dipoles dan diedarkan sebagai beras premium bermerek Maknyuss.

"Jadi pertanyaannya, dari mana produsen itu mendapatkan akses beras bersubsidi? Patut diduga dengan kuat ada oknum aparat pemerintah yang terlibat," ujar Tulus seperti diberitakan JawaPos.Com, Sabtu (22/7).

Menurut dia, tindakan PT IBU jelas sangat merugikan konsumen. Tulis menyebut praktik yang dilakukan PT IBU melanggar UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Karena itu YLKI mendorong pihak kepolisian  tidak berhenti pada penggrebekan saja. Tulus menegaskan, harus ada pihak yang dipidana dalam kasus itu.

Menurut Tulus, Polri perlu menerapkan jerat berlapis pada pihak yang bertanggung jawab dalam kasus pemolesan beras bersubsidi. "Polri harus mengonstruksikan dengan tuntutan hukum yang berat dan berlapis," katanya.

Tulus juga meminta ke Polri, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) segera menarik beras yang dikemas PT IBU dari pasaran. Sebab, produk yang dipasarkan jelas-jelas hasil pemalsuan.

"Supaya juga konsumen tidak tertipu dan mengonsumsi beras palsu tersebut semakin banyak," tutur dia.(cr2/jpc)

Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menduga ada oknum di pemerintah yang ikut dalam kongkalikong memoles beras bersubsidi

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close