Seragam Loreng Memberi Energi Macho
Melalui bootcamp di Batalyon Infanteri 328 Cilodong, Depok, fisik Rio, Yama, dan Boris ditempa. Di sana, mereka berlatih fisik bersama tentara lain.
Mereka sama sekali tidak dibedakan dari tentara lain. Pelajaran bersikap, baris-berbaris, serta pengetahuan militer lain mereka pelajari di sana selama empat hari.
’’Empat hari saja kami sudah hancur lebur. Tidak terbayang kalau diteruskan,’’ ungkap Boris, lalu tertawa.
Sebelum syuting, Rio, Yama, dan Boris memang diikutsertakan dalam pelatihan khusus. Mereka dilatih layaknya tentara betulan dengan tingkat kedisiplinan dan stressing yang tinggi.
Yama menuturkan, empat hari itu terasa seperti sebulan. Selama itu juga, Rio, Yama, dan Boris tersiksa. ’’Dalam sehari, tidur kami tidak lebih dari 3–4 jam,’’ ucap Yama.
Tidak hanya berlatih, mereka juga diikutsertakan dalam beragam simulasi. Salah satunya adalah simulasi saat menghadapi serangan.
Yama menjelaskan, tidak ada pengumuman sebelumnya mengenai diadakannya simulasi. Mereka yang tengah tidur lelap dibangunkan dengan alarm. Mereka juga ditembaki entah dengan menggunakan apa. Yang jelas, suaranya begitu keras.
’’Kalau sudah begitu, kami harus menuju ke luar barak. Woy cepat, cepat. Harus ready semua. Termasuk memakai baju dan segala macam peralatan. Nanti, pelatih usil akan ngambil senjata atau helm. Terus, kami kena deh. Hahaha,’’ tutur Yama.