Seratus Smart City untuk Mengejar Ketertinggalan
Pengalaman ”dulu susah kini senang” itulah yang dimanfaatkan untuk melancarkan pembangunan seratus smart city. Kalau pembangunan smart city ini sukses, rakyat akan bangga. Tidak malu lagi disebut sebagai negara kumuh. Rakyat akan merasakan bedanya tinggal di tempat kumuh dan di smart city.
Tentu keluhan tak hanya datang dari rakyatnya, tapi juga dari investor. Banyak yang meragukan keruwetan birokrasinya. Termasuk keruwetan pengaturan hewannya. Banyak jalan tol yang terganggu karena lalu lintas sapi yang dibebaskan berkeliaran. Memang, di India polisi pun tidak akan menindak sapi. Sapi adalah hewan yang sangat dimuliakan setara dewa di sana.
Gema dan derap proyek seratus smart city ini akan meningkatkan gairah pembangunan dan optimisme di negara itu. Seperti juga Tiongkok dulu, kini India lagi mengejar ketertinggalannya. Bisa jadi, yang dikejar tiba-tiba saja sudah di belakang mereka. (*)
Dahlan Iskan
Mantan CEO Jawa Pos