Seribu Ton Beras dari Indonesia untuk Afrika Tiba di Somalia
jpnn.com, MOGADISHU - Tiga puluh lima hari perjalanan laut, lebih dari 7.000 kilometer bentangan jarak yang harus ditempuh, Dari titik awal di perairan laut Indonesia hingga tiba di perairan laut Somalia, menyeberangi Samudera Hindia yang begitu luas. Sebuah perjalanan epik nan panjang, melibatkan ribuan bahkan puluhan ribu kepedulian dan empati dari masyarakat Indonesia.
Ini tentang Kemanusiaan yang tak mengenal batas teritorial dan bentangan jarak ribuan kilometer. Bahkan tanpa perlu mengenal siapa di ujung wilayah Tanduk Afrika sana. Sebab kemanusiaan itu pada dasarnya memang universal, ini tentang ikhtiar bangsa Indonesia untuk membantu Afrika yang sedang dirundung kelaparan.
Bangsa ini menyebutnya sebagai ikhtiar melayarkan Kapal Kemanusiaan. Dan akhirnya, ikhtiar itu pun sukses berlabuh di tujuan terakhirnya: Pelabuhan Mogadishu Somalia.
Senin (5/6), kapal pengangkut 1000 ton bantuan beras dari masyarakat Indonesia untuk Somalia akhirnya berlabuh di Pelabuhan Mogadishu Somalia. Jika dihitung sejak keberangkatan pertamaKapal Kemanusiaan dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, ada jarak 35 hari perjalanan laut, 2 kali persinggahan di Pelabuhan Singapura lalu menuju Pelabuhan Dubai, sebelum akhirnya kapal melepas sauhnya di Pelabuhan Somalia.
Malah seharusnya sejak tanggal 2 Juni kapal pengangkut 1000 ton beras dari Indonesia sudah memasuki perairan Somalia. Namun karena keterbatasan fasilitas dan infrastruktur di Pelabuhan Mogadishu, kapal dengan nama lambung MSC CAPRI baru bersandar di hari Senin (5/6) pagi waktu Mogadishu, tepat di hari ke 10 Bulan Ramadhan 1438 H.
Usai tali jangkar tertambat, Senin (5/6) bantuan 1000 ton beras itu pun langsung disambut semarak. Acara seremonial sederhana namun tetap semarak digelar tepat di tepian dermaga Port of Mogadishu. Sebanyak total 40 kontainer diturunkan perlahan dari atas kapal MSC Capri. Masih berupa kontainer yang sama sejak berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya 35 hari yang lalu.
Beras sebanyak 1000 ton dari bangsa Indonesia untuk Somalia itu pun diterima langsung oleh Mariam Kasim Menteri Kemanusiaan dan Bencana Somalia, sebuah kementerian baru yang dibentuk oleh Pemerintahan terpilih Somalia untuk mengatasi masalah pelik bencana kelaparan ini.
Seremoni penyambutan Kapal Kemanusiaan juga disaksikan oleh Mohammad Salah Wakil Gubernur Mogadishu, dan Syeikh Bashir selaku ulama terkemuka di Somalia.