Sering Dapat Teror, ke Mana-Mana Pakai Rompi Antipeluru
Kamis, 07 Februari 2013 – 08:44 WIB
Para oknum pemilik sirkus keliling yang tidak senang dengan kegiatan JAAN mulai memancing masalah. Mereka mengupayakan berbagai cara agar masyarakat menentang keberadaan pusat rehabilitasi tersebut. Oknum-oknum tidak bertanggung jawab tersebut membayar setiap orang itu hanya Rp 20 ribu.
"Tapi, syukurlah kami sudah melakukan banyak hal positif pada mereka. Jadi, hanya sebagian yang menandatangani, sebagian lainnya memilih meninggalkan acara," ujar Ric.
Ric mengatakan, dari sejumlah negara yang dia kunjungi di dunia, hanya Indonesia yang terus memperlakukan lumba-lumba dengan kejam. Sebagai bukti, Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia, tempat sirkus lumba-lumba keliling masih ada. Di negara-negara lain, pertunjukan itu sudah dilarang karena dinilai kejam dan ilegal.