Seruan PBNU Sikapi Eskalasi Konflik Israel-Palestina, Ada Pesan Khusus bagi Nahdiyin
jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas kekerasan dan ketidakadilan di Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyatakan saat ini terjadi bencana kemanusiaan dan penghancuran di sekitar wilayah Gaza, Palestina.
Gus Yahya -panggilan akrabnya- menjelaskan PBNU menyerukan penghentian berbagai tindakan yang memperalat agama untuk membenarkan penindasan dan penghancuran terhadap kelompok yang berbeda di Palestina.
"... menyerukan dihentikannya kekerasan dan penghancuran-penghancuran di sekitar wilayah Gaza dan Tepi Barat Sungai Jordan," kata Gus Yahya saat konferensi pers di PBNU, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (31/10).
PBNU juga menyerukan konsolidasi di antara komunitas-komunitas agama, terutama para pemegang wewenang keagamaan di semua agama di seluruh dunia.
"Kami menyerukan untuk bersama-sama atas nama kemanusiaan, ketuhanan, moral, dan etika universal melakukan upaya bersama, dengan arah dan strategi yang nyata untuk menghapuskan lingkaran setan primordial dari kebencian, kekerasan, dan ketidakadilan yang masih terus merundung kemanusiaan hingga saat ini," lanjutnya.
PBNU juga menyerukan kepada semua bangsa untuk menegakkan tata dunia yang dibangun di atas landasan kesepakatan dan hukum internasional, termasuk dengan menghormati kesetaraan hak dan martabat bagi setiap manusia demi terwujudnya kehidupan kemanusiaan, serta masyarakat dunia yang aman, stabil, dan harmonis.
Gus Yahya menjelaskan PBNU mendukung penuh sikap dan langkah pemerintah Indonesia yang telah mengupayakan penyelesaian yang adil atas konflik Israel-Palestina sesuai hukum dan kesepakatan yang ada.