Serunya Ski Lumpur Desa Pepe Sidoarjo
jpnn.com, SIDOARJO - Raut pucat dan nafas yang terengah-engah Muhammad Mikdar tidak bisa disembunyikan. Di tengah lintasan dia menyerah. ”Nggak kuat. Berat ternyata. Nggak seperti mengayuh sepeda, tapi kaki harus mengayuh di dalam lumpur yang dalamnya melebihi mata kaki,” katanya.
Mikdar merupakan salah seorang peserta ski lumpur yang diadakan di Desa Pepe, Kecamatan Sedati, kemarin (18/8). Kegiatan itu diadakan dalam rangka memperingati HUT Ke-73 Kemerdekaan RI. "Baru pertama ini ikut," ucap Mikdar.
Berbeda dengan Mikdar, Bejo, peserta lain, menyatakan tak sulit memainkan ski lumpur. Memang dibutuhkan tenaga kuat untuk mengayuh. Namun, hal tersebut sudah biasa bagi dia. "Sudah lama permainan ini tak dilombakan," ujar pencari kerang itu.
Dengan adanya ski lumpur tersebut, kata Bejo, masyarakat luas jadi tahu kerja usaha pencari kerang. Teknis tak jauh beda. Sama-sama mengayuh kaki di lahan yang berlumpur. Tinggal tempatnya yang beda, yakni di sawah. "Tahun depan harus ada lagi. Banyak generasi muda yang menikmati permainan ini," tuturnya.
Kepala Desa Pepe Nur Hidayat menjelaskan, ide permainan itu berawal dari keinginannya untuk mengangkat mata pencaharian para pekerja tambak, sawah, dan nelayan kerang. "Tercetuslah permainan ski lumpur ini," katanya. "Ternyata sudah 25 tahun ski lumpur tidak dimainkan," lanjutnya.
Dayat mengatakan, persiapan kegiatan tersebut seminggu yang lalu. Sawah telah direndam air delapan hari. Panjang lintasan sekitar 60 meter. Namun, saat tanding, peserta harus melakukan putar balik untuk menuju finis di awal start. "Untuk segala usia bisa," ujarnya.
Hadiah yang disediakan cukup banyak. Ada lemari es, sepeda, dan kipas angin. Dayat menambahkan, warga yang datang cukup banyak. Dari anak kecil hingga dewasa. Harapannya, tiap tahun selalu diadakan ski lumpur. Tidak hanya di desa, tapi juga untuk khalayak umum. "Kita kenalkan lagi permainan tradisional agar tidak hilang," ucapnya. (oby/c10/ai)