Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Seruuu! Polisi dan Residivis Kejar-Kejaran di Dekat Suramadu

Jumat, 29 Juli 2016 – 10:50 WIB
Seruuu! Polisi dan Residivis Kejar-Kejaran di Dekat Suramadu - JPNN.COM
Ilustrasi. Foto: dok.JPNN

SURABAYA –Polisi kembali menembakkan timah panas pada pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor), pada Rabu malam lalu. Pelaku yang ditembak adalah Ekwan Septian Budi, seorang residivis. Malam itu maling berusia 27 tahun asal Kedungturi tersebut langsung bertemu dengan ajal.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, akhir-akhir ini polisi rajin mengamati lalu lintas di sekitar Jembatan Suramadu. Langkah itu dilakukan sebagai respons banyaknya kendaraan bermotor curian yang dibawa kabur ke Pulau Madura.

Ekwan akhirnya tewas berkat ketekunan polisi memelototi kawasan di sekitar Suramadu. Berdasar informasi yang diterima Jawa Pos, pencurian oleh Ekwan didengar polisi pada Rabu (27/7) sekitar pukul 03.00.

 Saat itu Mapolsek Sawahan menerima laporan hilangnya Honda Beat warna putih di daerah Kembang Kuning, Sawahan. Motor L 6327 XT milik Adi Purwanto tersebut dicuri dari teras rumahnya.

Polisi yang menerima laporan Adi itu langsung berkoordinasi dengan tim Resmob Polrestabes Surabaya. Pagi itu tim yang bertugas langsung memperketat penjagaan di Jembatan Suramadu. Asumsi awal, motor tersebut pasti langsung dibawa kabur ke Madura melalui Suramadu.

Sayangnya, asumsi awal polisi itu meleset. Sekian lama mereka berjaga, ternyata tidak ada tanda-tanda pelaku bersama motor curiannya melintas.

 Mereka menduga pelaku mengubah jam pelarian. Skenario pun diubah. Pengetatan pengawasan dilakukan secara acak.

''Kami merasa pencuri sudah mengubah strategi. Kami adaptasi dengan mengacak jam cegat,'' kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Bina Gunawan Silitonga.

Setelah sempat beristirahat, polisi kembali mengaktifkan ''jam cegat'' sekitar pukul 18.00. Dugaan mereka benar. Tiba-tiba tampak motor yang sesuai dengan ciri-ciri dalam laporan kehilangan hendak melintas. Motor itu dikendarai seorang pelaku dengan ditemani rekannya yang mengendarai motor lain.

Empat polisi berpakaian preman yang mengetahui pergerakan motor mencurigakan tersebut langsung menghadang menggunakan dua motor. Saat jaraknya sudah dekat, unit resmob pimpinan AKB Agung Pribadi itu menyuruh pelaku berhenti. Bukannya nurut, pelaku malah menggeber motor curiannya dengan cepat. Pengejaran pun terjadi di sepanjang Jalan Rangkah hingga Kedung Cowek.

Tidak mau pelaku lolos, dua polisi nekat menubrukkan motor Mio J yang mereka kendarai ke motor Ekwan. Bruk! Dua motor itu jatuh bersamaan.

 Ekwan yang bangun lebih dulu ternyata mengancam dua anggota yang terjatuh dengan sebilah pisau di pinggangnya. Satu anggota yang terjatuh itu sebenarnya sempat menembakkan pistol ke udara sebagai peringatan. Alih-alih takut, Ekwan justru makin beringas menyabetkan pisau miliknya.

Pertarungan sengit sempat terjadi. Dua anggota lainnya ikut membantu rekannya yang terancam. Merasa terdesak, polisi langsung meletuskan dua timah panas ke arah Ekwan. Dua peluru itu tepat mengenai dada kiri Ekwan. Pelaku langsung tumbang dan tewas.

Polisi sebenarnya sempat mengejar rekan Ekwan. Sayangnya, mereka kalah cepat. Rekan Ekwan itu berhasil menyeberangi Jembatan Suramadu dan bersembunyi di Madura.

Saat diidentifikasi, polisi menemukan data bahwa Ekwan sebelumnya pernah menjadi tahanan di Mapolsek Genteng untuk kasus pencurian dengan kekerasan pada 2013.

Dia mendekam di penjara selama 1 tahun 5 bulan. Setelah keluar dari penjara, pelaku malah membentuk kelompok ranmor yang menjadi buron polisi hingga sekarang.

Ketika penggeledahan, polisi menemukan sejumlah barang bukti. Di antaranya, satu unit HP merek Samsung, satu anak kunci yang sudah dimodifikasi, dompet berisi STNK bernopol L 3818 KW, dan satu set kunci T.

 ''Dia bukan pencuri dengan spesialisasi tertentu. Tapi, memang kebanyakan incarannya motor matik,'' terang Shinto.

Sementara itu, Ekwan memiliki rekam jejak yang cukup sadis. Dia tidak segan-segan menggunakan senjata tajam jika ada korban yang berusaha melawan saat motornya diambil. '

'Kami masih selidiki apakah ada kaitannya dengan kelompok lain. Yang jelas, biasanya dia beraksi bersama tiga orang lainnya. Mereka masih kami buru,'' tegasnya.

Berdasar data di kepolisian, ada lima lokasi yang kerap dijadikan sasaran aksi Ekwan. Yakni, Wonokromo, Genteng, Bubutan, Sawahan, dan Tegalsari.

SURABAYA –Polisi kembali menembakkan timah panas pada pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor), pada Rabu malam lalu. Pelaku yang ditembak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News