Setahun, 20 Iklan Bermasalah
Rabu, 18 Februari 2009 – 09:47 WIB
Jumlah iklan politik, menurut Indra, di Indonesia masih kecil, kalah dibanding iklan komersial. Komposisinya, sebanyak 95 persen iklan komersial dan 5 persen saja yang berbentuk iklan politik. Di dalam 95 persen iklan komersial, terdapat 20 persen yang merupakan iklan sosial. "Seperti iklan Keluarga Berencana (KB), kesehatan dan public services (pelayanan publik)," terangnya.
Chief Operating Officer (COO) Fortune Indonesia, Aris Boediharjo menambahkan, setiap tahun memang selalu ada iklan-iklan yang melanggar etika periklanan. Yang paling banyak adalah, iklan yang menggunakan kata-kata superlatif, seperti yang terbaik yang terbesar. "Seperti ‘bagaimanapun merek X lebih unggul’ itu tidak boleh, kecuali bisa dibtuktikan dengan data-data memang dia yang lebih unggul," cetusnya.