Setelah Disuntik Antibiotik, Kondisi Falya Justru Memburuk Hingga Meninggal
jpnn.com - JAKARTA - Ibrahim Blegur, Ayah dari bayi Falya Raafani (1), mengaku kesal karena sampai sekarang belum diberi tahu oleh pihak Rumah Sakit (RS) Awal Bros penyebab kematian buah hatinya. Fayla dinyatakan meninggal usai menjalani perawatan intensif di ICU RS Awal Bros, Bekasi.
Peristiwa berawal saat dia membawa anaknya ke rumah sakit itu. Dokter memvonis anaknya menderita dehidrasi ringan pada 28 Oktober 2015. Setelah satu hari perawatan, kondisi putrinya sehat.
Pada tanggal (29/10) sekitar pukul 13.00 WIB, Ibrahim mengatakan putrinya disuntik antibiotik. Setelah disuntik antibiotik, Ibrahim mengatakan kondisi putrinya malah memburuk dengan gejala perut membengkak.
”Kata istri saya, disuntik antibiotik, itu jam 13.00 WIB pada (29/10), pasca disuntik antibiotik badannya biru, bibir biru, badan dingin, perut bengkak. Saya tanya ke istri kenapa? katanya disuntik antibiotik," katanya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, (12/11)
Ibrahim mengatakan, kondisi putrinya dinyatakan kritis pada (29/10) malam hari. Tidak ada penjelasan dari rumah sakit hingga putrinya kritis dan masuk ruang ICU.
Di dalam ruang ICU, Ibrahim juga melihat perawatan minim. Setelah mendapat perawatan di ICU, Ibrahim mengatakan anaknya meninggal dunia pada hari Minggu, (1/11)
"Sampai detik ini saya tidak dikasih tahu, kenapa apa anak saya seperti itu (kritis)? Padahal jam 12.00 WIB sehat. Sampai sekarang tak ada pemberitahuan penyebab meninggalnya," ungkapnya.
Selain itu, ia mengaku, kesal dengan perlakuan rumah sakit. Sebab, hanya diberikan surat kematian tanpa ada penjelasan penyebab kematian anaknya tersebut.