Setelah Kalah Telak, Janji Bikin Ending yang Indah
Catatan AZRUL ANANDASenin, 26 Oktober 2009 – 04:46 WIB
Sebelum laga internasional melawan tim Western Australia, anak-anak DBL Indonesia All-Star 2009 terlihat "beda". Kamis malam (22/10) Randika Aprilian dkk rapat sendiri di ruang seminar penginapan. Pelatih tak boleh ikut, yang lain tak boleh ikut.Jumat malamnya (23/10), meski seharian sudah menjalani program, mereka menjalani latihan ekstra di Perry Lakes Stadium. Latihan malam itu benar-benar menjadi pertanda baik. Semangat semua sangat terasa.
Sabtu pagi (24/10) sebelum pertandingan, tim juga joging dan latihan ringan bersama di sisi Danau Monger, dekat penginapan. Sekali lagi, semua tampak bersemangat.Pagi itu kami juga melakukan prosesi "tumbal". Melempar Puji Agus Santoso dan Arizal Perdana Putra dari DBL Indonesia ke pinggir danau. Saya tidak dilempar, tapi saya janji akan terjun sendiri kalau malamnya tim menang.
Siangnya, seluruh tim istirahat total. Tidur nyenyak, menunggu sore tiba untuk berangkat ke stadion.Sore itu hujan. Padahal, di Perth sedang transisi menuju musim panas, bukan masanya hujan. Diam-diam kami berharap, ini adalah pertanda baik. Sore itu pula, sebelum berangkat ke Perry Lakes, seluruh tim meeting. Saling menyemangati, saling menjaga fokus. Mereka semua berniat pulang membawa cerita indah. Malam itu adalah momen untuk melakukannya. Kalau memang harus kalah, harus kalah dengan indah.