Setelah Lima Tahun, Mesir Akhirnya Bebaskan Mahmoud Abu Zeid
jpnn.com - Aspal. Itulah yang kali pertama disapa Mahmoud Abu Zeid saat keluar dari pintu kantor polisi El Khalifa, Kairo, Senin (4/3).
Itulah yang tampak pada unggahan foto pertama Shawkan -julukan Mahmoud Abu Zeid- sebagai orang bebas. Sepertinya, lelaki 32 tahun tersebut ingin memamerkan status kebebasannya.
Senyumnya lebar di unggahan foto. Dengan latar belakang jalan umum, langit subuh yang gelap, dan lampu penerangan jalan umum (PJU) yang menyilaukan, dia asyik berswafoto bersama kakaknya, Mohamed, dan ayahnya, Abdel Shakour.
"Saya tak bisa menggambarkan perasaan saya. Saya bebas," ujar Shawkan saat ditelepon Reuters.
Pada 14 Agustus 2013, Shawkan datang ke Alun-Alun Rabaa Al Adawiya, Kairo, dengan kamera kesayangan. Harapannya, dia bisa mendapatkan gambar bagus yang akan dikirim ke berbagai kantor berita. Juru foto lepas tersebut tak pernah tahu bahwa pekerjaannya waktu itu membuat dia menghabiskan lima tahun di balik jeruji penjara.
Lima tahun di penjara memang terasa seperti selamanya. Tak heran, kerinduan menyambut Shawkan di kampung halamannya.
"Semua jurnalis pasti dihantui risiko terbunuh atau dipenjara. Saya bukan yang pertama atau yang terakhir," tegas pria yang memulai karir di kantor berita foto Demotix tersebut.
Pemuda yang disidang bersama lebih dari 700 terdakwa lain itu hampir menemui ajalnya. Pada sidang awal, dia dituduh ikut demo ilegal, terlibat pembunuhan, dan mengikuti organisasi terlarang Ikhwanul Muslimin.